Halitu karena Ilmu merupakan cahaya yang Allah Ta'ala tanamkan di dalam hati manusia, sedangkan dosa dan kemaksiatan itu akan memadamkan cahaya tersebut. Lihatlah betapa banyak ilmu-ilmu yang telah kita pelajari, namun kemudian lenyap begitu saja ke dalam lembah kegelapan karena disebabkan oleh perbuatan dosa dan maksiat yang kita lakukan.

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจู‘ู ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู† ูˆุงู„ู’ุนุงู‚ูุจูŽุฉู ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ูŠู† ูˆู„ุง ุนูุฏู’ูˆุงู†ูŽ ุฅู„ู‘ูŽุง ุนูŽู„ู‰ ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ู…ููŠู† ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู†ู’ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุงุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡ ุฑุจู‘ูŽ ุงู„ู’ุนุงู„ู…ูŠู† ูˆุฅู„ูŽู‡ูŽ ุงู„ู…ูุฑู’ุณู„ูŠู† ูˆู‚ูŽูŠู‘ููˆู’ู…ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูˆุงุชู ูˆุงู„ุฃูŽุฑูŽุถููŠู† ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู…ุญู…ุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ ุงู„ู…ุจุนูˆุซู ุจุงู„ูƒุชุงุจู ุงู„ู…ูุจูŠู† ุงู„ูุงุฑูู‚ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู‡ูุฏู‰ ูˆุงู„ุถู‘ูŽู„ุงู„ู ูˆุงู„ู’ุบูŽูŠู‘ู ูˆุงู„ุฑู‘ูŽุดุงุฏู ูˆุงู„ุดู‘ูŽูƒู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽู‚ููŠู† ูˆุงู„ุตู‘ูŽู„ุงุฉู ูˆุงู„ุณู‘ูŽู„ุงู…ู ุนูŽู„ู‰ ุญูŽุจูู’ูŠุจูู†ุง ูˆ ุดูŽูููŠู’ุนูู†ุง ู…ูุญู…ู‘ูŽุฏู ุณูŽูŠู‘ูุฏู ุงู„ู…ูุฑู’ุณู„ูŠู† ูˆ ุฅู…ุงู…ู ุงู„ู…ู‡ุชูŽุฏูŠู† ูˆ ู‚ุงุฆูุฏู ุงู„ู…ุฌุงู‡ุฏูŠู† ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุจุนุฏุŒ ููŠุงุฃูŠู‡ุง ุงู„ู…ุณู„ู…ูˆู† ุฃูˆุตูŠูƒู… ูˆุฅูŠุงูŠ ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ูˆุงู„ุชู‘ูŽู…ูŽุณู‘ููƒู ุจู‡ุฐุง ุงู„ุฏู‘ููŠู† ุชูŽู…ูŽุณู‘ููƒู‹ุง ู‚ูŽูˆููŠู‘ู‹ุง ูู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ูƒุชุงุจู‡ ุงู„ูƒุฑูŠู…ุŒ ุฃุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู… โ€œูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขูŽู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ โ€œ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุฐู’ู†ูŽุจูŽ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู†ููƒู’ุชูŽุฉูŒ ุณูŽูˆู’ุฏูŽุงุกู ููู‰ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽุงุจูŽ ูˆูŽู†ูŽุฒูŽุนูŽ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููŽุฑูŽ ุตูู‚ูู„ูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ููŽุฅูู†ู’ ุฒูŽุงุฏูŽ ุฒูŽุงุฏูŽุชู’ ููŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงู†ู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ููู‰ ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู ูƒูŽู„ุงู‘ูŽ ุจูŽู„ู’ ุฑูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุณูุจููˆู†ูŽ โ€œSeorang mukmin jika berbuat satu dosa, maka ternodalah hatinya dengan senoktah warna hitam. Jika dia bertobat dan beristighfar, hatinya akan kembali putih bersih. Jika ditambah dengan dosa lain, noktah itu pun bertambah hingga menutupi hatinya. Itulah karat yang disebut-sebut Allah dalam ayat, โ€œSekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.โ€ HR Tarmidzi Maโ€™asyiral muslimin rahimakumullahโ€ฆ Tahukah Anda sekalian apa akibat yang menimpa diri kita jika kita melakukan maksiat? Akibat yang pertama adalah maksiat akan menghalangi diri kita untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ุญูุฑู’ู…ุงูŽูŽู†ู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู Jamaโ€™ah yang dimuliakan Allahโ€ฆ. Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Tapi ketahuilah, kemaksiatan dalam hati kita dapat menghalangi dan memadamkan cahaya itu. Suatu ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafiโ€™i yang luar biasa. Imam Malik berkata, โ€œAku melihat Allah telah menyiratkan dan memberikan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.โ€ Perhatikan, wahai Saudaraku sekalian, Imam Malik menunjukkan kepada kita bahwa pintu ilmu pengetahuan akan tertutup dari hati kita jika kita melakukan maksiat. Akibat yang kedua adalah maksiat akan menghalangi Rezeki ุญูุฑู’ู…ูŽุงู†ู ุงู„ุฑูุฒู’ู‚ู Maโ€™asyiral muslimin rahimakumullahโ€ฆ. Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkan ketakwaan berarti menimbulkan kefakiran. Rasulullah saw. pernah bersabda, โ€œSeorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya.โ€ HR. Ahmad Karena itu, wahai Saudaraku sekalian, kita harus meyakini bahwa takwa adalah penyebab yang akan mendatangkan rezeki dan memudahkan rezeki kita. Jika saat ini kita merasakan betapa sulitnya mendapatkan rezeki Allah, maka tinggalkan kemaksiatan! Jangan kita penuhi jiwa kita dengan debu-debu maksiat. Jamaโ€™ah yang dimuliakan Allahโ€ฆ. Akibat ketiga, maksiat membuat kita berjarak dengan Allah. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif berpesan, โ€œJika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah perbuatan dosa itu. Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa.โ€ Akibat maksiat yang keempat adalah kita akan punya jarak dengan orang-orang baik. Semakin banyak dan semakin berat maksiat yang kita lakukan, akan semakin jauh pula jarak kita dengan orang-orang baik. Sungguh jiwa kita akan kesepian. Sunyi. Dan jiwa kita yang gersang tanpa sentuhan orang-orang baik itu, akan berdampak pada hubungan kita dengan keluarga, istri, anak-anak, dan bahkan hati nuraninya sendiri. Seorang salaf berkata, โ€œSesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat pengaruhnya pada perilaku binatang kendaraan dan istriku.โ€ Akibat kelima, maksiat membuat sulit semua urusan kita ุชูŽุนู’ุณููŠู’ุฑู ุฃูู…ููˆู’ุฑูู‡ู Maโ€™asyiral muslimin rahimakumullahโ€ฆ. Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka kemaksiatan akan mempesulit segala urusan pelakunya. Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah gelap gulita. Ibnu Abbas berkata, โ€œSesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki dan kebencian makhluk.โ€ Begitulah, wahai Saudaraku, jika kita gemar bermaksiat, semua urusan kita akan menjadi sulit karena semua makhluk di alam semesta benci pada diri kita. Air yang kita minum tidak ridha kita minum. Makanan yang kita makan tidak suka kita makan. Orang-orang tidak mau berurusan dengan kita karena benci. Jamaโ€™ah yang dimuliakan Allahโ€ฆ. Akibat keenam, maksiat melemahkan hati dan badan ุฃูŽู†ูŽ ุงู„ู…ูŽุนุงูŽ ุตููŠ ุชููˆู’ู‡ูู† ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจ ูŽ ูˆ ุงู„ู’ุจูŽุฏูŽู†ูŽ Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat, maka kuatlah badannya. Tapi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah. Tidak ada kekuatan dalam dirinya. Wahai Saudaraku, lihatlah bagaimana menyatunya kekuatan fisik dan hati kaum muslimin pada diri generasi pertama. Para sahabat berhasil mengalahkan kekuatan fisik tentara bangsa Persia dan Romawi padahal para sahabat berperang dalam keadaan berpuasa! Akibat maksiat yang ketujuh adalah kita terhalang untuk taatุญูุฑู’ู…ุงูŽู† ุงู„ุทุงูŽุนูŽุฉู Orang yang melakukan dosa dan maksiat cenderung untuk tidak taat. Orang yang berbuat masiat seperti orang yang satu kali makan, tetapi mengalami sakit berkepanjangan. Sakit itu menghalanginya dari memakan makanan lain yang lebih baik. Begitulah. Jika kita hobi berbuat masiat, kita akan terhalang untuk berbuat taat. Saudaraku yang dimuliakan Allahโ€ฆ. Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahanุฃู†ูŽ ุงู„ู…ูŽุนุงูŽ ุตููŠ ุชูŽู‚ู’ุตุฑู ุงู„ุนูู…ู’ุฑูŽ ูˆุจุฑูŽูƒูŽุชููŽู‡ู Ini akibat maksiat yang kedelapan. Pada dasarnya, umur manusia dihitung dari masa hidupnya. Padahal, tidak ada kehidupan kecuali jika hidup itu dihabiskan untuk ketaatan, ibadah, cinta, dan dzikir kepada Allah serta mencari keridhaan-Nya. Jika usia kita saat ini 40 tahun. Tiga per empatnya kita isi dengan maksiat. Dalam kacamata iman, usia kita tak lebih hanya 10 tahun saja. Yang 30 tahun adalah kesia-siaan dan tidak memberi berkah sedikitpun. Inilah maksud pendeknya umur pelaku maksiat. Sementara, Imam Nawawi yang hanya diberi usia 30 tahun oleh Allah swt. Usianya begitu panjang. Sebab, hidupnya meski pendek namun berkah. Kitab Riyadhush Shalihin dan Hadits Arbain yang ditulisnya memberinya keberkahan dan usia yang panjang, sebab dibaca oleh manusia dari generasi ke generasi hingga saat ini dan mungkin generasi yang akan datang. Maโ€™asyiral muslimin rahimakumullahโ€ฆ. Akibat kesembilan, maksiat menumbuhkan maksiat lainุงู† ุงู„ู…ูŽุนุงุตููŠ ุชูŽุฒู’ุฑูŽุน ุฃูŽู…ู’ุซุงู„ู‡ุง Seorang ulama salaf berkata, jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi pelakunya. Karena itu, hati-hatilah, Saudaraku. Jangan sekali-kali mencoba berbuat maksiat. Kalian akan ketagihan dan tidak bisa lagi berhenti jika sudah jadi kebiasaan! Maksiat mematikan bisikan hati nurani ุถู’ุนููู ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจูŽ Ini akibat berbuat maksiat yang kesepuluh. Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan. Dan sebaliknya, akan menguatkan kehendak untuk berbuat maksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan hati untuk bertobat. Inilah yang menjadikan penyakit hati paling besar kita tidak bisa mengendalikan hati kita sendiri. Hati kita menjadi liar mengikuti jejak maksiat ke maksiat yang lain. Jika sudah seperti itu, hati kita akan melihat maksiat begitu indah. Tidak ada keburukan sama sekali ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุณูŽู„ูุฎูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจู ุฅุณู’ุชูŒู‚ู’ุจูŽุงุญูู‡ุง Jamaโ€™ah yang dimuliakan Allahโ€ฆ. Itulah akibat maksiat yang kesebelas. Tidak ada lagi rasa malu ketika berbuat maksiat. Jika orang sudah biasa berbuat maksiat, ia tidak lagi memandang perbuatan itu sebagai sesuatu yang buruk. Tidak ada lagi rasa malu melakukannya. Bahkan, dengan rasa bangga ia menceritakan kepada orang lain dengan detail semua maksiat yang dilakukannya. Dia telah menganggap ringan dosa yang dilakukannya. Padahal dosa itu demikian besar di mata Allah swt. Para pelaku maksiat yang seperti itu akan menjadi para pewaris umat yang pernah diazab Allah swt. Ini akibat kedua belas yang menimpa pelaku maksiat. ู…ูŠู’ุฑุงูŽุซูŒ ุนูŽู† ู’ ุฃูู…ูŽุฉู ู…ู†ูŽ ุงู„ุฃูู…ูŽู…ู ุงู„ุชููŠ ุฃู‡ู’ู„ูŽูƒูŽู‡ุงูŽ ุงู„ู„ู‡ู Homoseksual adalah maksiat warisan umat nabi Luth Perbuatan curang dengan mengurangi takaran adalah maksiat peninggalan kaum Syuโ€™aib Kesombongan di muka bumi dan menciptakan berbagai kerusakan adalah milik Firโ€™aun dan kaumnya. Sedangkan takabur dan congkak merupakan maksiat warisan kaum Hud Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa pelaku maksiat zaman sekarang ini adalah pewaris kaum umat terdahulu yang menjadi musuh Allah swt. Dalam musnad Imam Ahmad dari Ibnu Umar disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œBarangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongannya.โ€ Naโ€™udzubillahi min dzalik! Semoga kita bukan salah satu dari mereka. Maโ€™asyiral muslimin rahimakumullahโ€ฆ. Akibat berbuat maksiat yang ketiga belas adalah maksiat menimbulkan kehinaan dan mewariskan kehinadinaan ุฃู† ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุตููŠุฉูŽ ุณูŽุจูŽุจูŒ ู„ูู‡ูŽูˆุงู†ู ุงู„ุนูŽุจู’ุฏ ูˆูŽุณูู‚ููˆุทูู‡ ู…ูู† ู’ ุนูŽูŠู’ู†ูู‡ู Kehinaan itu tidak lain adalah akibat perbuatan maksiat kepada Allah sehingga Allah pun menghinakannya. โ€œDan barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.โ€ Al-Hajj18. Sedangkan kemaksiatan itu akan melahirkan kehinadinaan. Karena, kemuliaan itu hanya akan muncul dari ketaatan kepada Allah swt. โ€œBarang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan ituโ€ฆ.โ€ Al-Faathir10. Seorang Salaf pernah berdoa, โ€œYa Allah, anugerahilah aku kemuliaan melalui ketaatan kepada-Mu; dan janganlah Engkau hina-dinakan aku karena aku bermaksiat kepada-Mu.โ€ Akibat keempat belas, maksiat merusak akal kita ุงูู†ูŽ ุงู’ู„ู…ูŽุนูŽุงุตููŠ ุชููู’ุณูุฏู ุงู„ู’ุนูŽู‚ู’ู„ูŽ Saudaraku yang dimuliakan Allahโ€ฆ. Tidak mungkin akal yang sehat lebih mendahulukan hal-hal yang hina. Ulama salaf berkata, seandainya seseorang itu masih berakal sehat, akal sehatnya itu akan mencegahnya dari kemaksiatan kepada Allah. Dia akan berada dalam genggaman Allah, sementara malaikat menyaksikan, dan nasihat Al-Qurโ€™an pun mencegahnya, begitu pula dengan nasihat keimanan. Tidaklah seseorang melakukan maksiat, kecuali akalnya telah hilang! Akibat kelima belas, maksiat menutup hati. Allah berfirman, โ€œSekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.โ€ Al-Muthaffifiin14. Imam Hasan mengatakan hal itu sebagai dosa yang berlapis dosa. Ketika dosa dan maksiat telah menumpuk, maka hatinya pun telah tertutup. Akibat keenam belas, pelaku maksiat mendapat laknat Rasulullah saw. Saudaraku sekalian, Rasulullah saw. melaknat perbuatan maksiat seperti mengubah petunjuk jalan, padahal petunjuk jalan itu sangat penting HR Bukhari; melakukan perbuatan homoseksual HR Muslim; menyerupai laki-laki bagi wanita dan menyerupai wanita bagi laki-laki; mengadakan praktik suap-manyuap HR Tarmidzi, dan sebagainya. Karena itu, tinggalkanlah semua itu! Akibat ketujuh belas, maksiat menghalangi syafaat Rasulullah dan Malaikat. Kecuali, bagi mereka yang bertobat dan kembali kepada jalan yang lurus. Allah swt. berfirman, โ€œMalaikat-malaikat yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman seraya mengucapkan Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyla-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih d iantara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan.โ€ Al-Mukmin 7-9 Akibat kedelapan belas, maksiat melenyapkan rasa malu. Padahal, malu adalah pangkal kebajikan. Jika rasa malu telah hilang dari diri kita, hilangkah seluruh kebaikan dari diri kita. Rasulullah bersabda, โ€œMalu itu merupakan kebaikan seluruhnya. Jika kamu tidak merasa malu, berbuatlah sesukamu.โ€ HR. Bukhari Maโ€™asyiral muslimin rahimakumullahโ€ฆ. Akibat kesembilan belas, maksiat yang kita lakukan adalah bentuk meremehkan Allah. Jika kita melakukan maksiat, disadari atau tidak, rasa untuk mengagungkan Allah perlahan-lahan lenyap dari hati kita. Ketika kita bermaksiat, kita sadari atau tidak, kita telah menganggap remeh adzab Allah. Kita mengacuhkan bahwa Allah Maha Melihat segala perbuatan kita. Sungguh ini kedurhakaan yang luar biasa! Saudaraku yang dimuliakan Allahโ€ฆ. Maksiat memalingkan perhatian Allah atas diri kita. Ini akibat yang kedua puluh. Allah akan membiarkan orang yang terus-menerus berbuat maksiat berteman dengan setan. Allah berfirman, โ€œDan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.โ€ Al-Hasyir 19 Maksiat melenyapkan nikmat dan mendatangkan azab. Ini akibat yang kedua puluh satu. Allah berfirman, โ€œDan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.โ€ Asy-Syura 30 Ali berkata, โ€œTidaklah turun bencana melainkan karena dosa. Dan tidaklah bencana lenyap melainkan karena tobat.โ€ Karena itu, bukankah sekarang waktunya bagi kita untuk segera bertobat dan berhenti dari segala maksiat yang kita lakukan? Dan akibat yang terakhir, yang kedua puluh dua, maksiat memalingkan diri kita dari sikap istiqamah. Kita hidup di dunia ini sebenarnya bagaikan seorang pedagang. Dan pedagang yang cerdik tentu akan menjual barangnya kepada pembeli yang sanggup membayar dengan harga tinggi. Saudaraku, siapakah yang sanggup membeli diri kita dengan harga tinggi selain Allah? Allah-lah yang mampu membeli diri kita dengan bayaran kehidupan surga yang abadi. Jika seseorang menjual dirinya dengan imbalan kehidupan dunia yang fana, sungguh ia telah tertipu! Maโ€™asyiral muslimin rahimakumullahโ€ฆ. Renungkan! Renungkanโ€ฆ! Semoga Allah menjaga kita semua dari perbuatan maksiat. Amin. ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ู„ู†ุง ูˆู„ูƒู… ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุงู„ุนุธูŠู… ูˆู†ูุนู†ุง ูˆุฅูŠุงูƒู… ุจู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ุขูŠุงุช ูˆ ุงู„ุฐูƒุฑุงู„ุญูƒูŠู… ูุงุณุชุบูุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ูุฅู†ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุบููˆุฑ ุงู„ุฑุญูŠู…

Usia harta, kekuatan, kedudukan, ilmu, dan amal yang merupakan milik Anda sebenarnya adalah yang digunakan untuk ketaatan kepada Allah." Selanjutnya, Ibnu Qayim lebih lanjut menerangkan akibat-akibat dari berbuat maksiat ini secara terperinci. Ini rangkumannya: 1-Maksiat Menghalangi Ilmu Pengetahuan
Imam Syafiโ€™i rahimahullah berkata,โ€œAku pernah mengadukan kepada Wakiโ€™ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau mengarahkanku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah karunia. Karunia Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat,โ€ Ad-Daaโ€™ wa Ad-Dawaaโ€™, hlm. 84Apa yang disebutkan di atas dalam bait syaโ€™ir menunjukkan bahwa maksiat itu menghalangi datangnya ilmu, termasuk dalam hal menghafal Al-Qurโ€™ hati ketika berbuat maksiat adalah seperti disebutkan dalam ayat berikut ini,โ€œSekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka,โ€ QS. Al-Muthaffifin 14.Walau memang istilah dalam ayat adalah untuk orang kafir. Karena ada tiga istilah yang menerangkan tentang hatiAr-rain, keadaan hati orang keadaan hati abrar wali Allah pertengahan.Al-ghain, keadaan hati muqarrabin wali Allah terdepan. Tafsir Al-Qurโ€™an Al-Azhim, 7 511 Namun keadaan hati yang bermaksiat tetap makin gelap seperti diterangkan pula dalam hadits Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda, โ€œSeorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali berbuat maksiat, maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan โ€œar raanโ€ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya yang artinya, Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati merekaโ€™.โ€ HR. Tirmidzi, no. 3334; Ibnu Majah, no. 4244; Ibnu Hibban, 7 27; Ahmad 2 297. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa hadits ini hasan.
Haditsini hendaknya kita renungkan baik-baik karena ini merupakan hadits yang penting dan agung. Dalam hadits ini terdapat motivasi untuk mempelajari ilmu agama dan penyebutan keutamaan bagi orang yang Allah beri taufik untuk menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu. Beberapa faidah penting dari hadits ini di antaranya : Daftar Isi sembunyikan.
Sudah maโ€™ruf perkataan Imam Syafiโ€™i di tengah-tengah kita mengenai jeleknya hafalan karena sebab maksiat. Tulisan ini sebagai ibrah bagi kita bahwa maksiat bisa mempengaruhi jeleknya hafalan dan mengganggu ibadah kita karena cahaya Allah akan menjauh dari pelaku maksiat.. Imam Syafiโ€™i rahimahullah pernah berkata, ุดูŽูƒูŽูˆู’ุช ุฅู„ูŽู‰ ูˆูŽูƒููŠุนู ุณููˆุกูŽ ุญููู’ุธููŠ ููŽุฃูŽุฑู’ุดูŽุฏูŽู†ููŠ ุฅู„ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ูƒู ุงู„ู’ู…ูŽุนูŽุงุตููŠ ูˆูŽุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ููŠ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู†ููˆุฑูŒ ูˆูŽู†ููˆุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽุง ูŠูู‡ู’ุฏูŽู‰ ู„ูุนูŽุงุตููŠ โ€œAku pernah mengadukan kepada Wakiโ€™ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.โ€ Iโ€™anatuth Tholibin, 2 190. Padahal Imam Syafiโ€™i sebenarnya orang yang hafalannya sungguh amat luar biasa. Diriwayatkan dari Imam Asy Syafiโ€™i, ia berkata, โ€œAku telah menghafalkan Al Qurโ€™an ketika berumur 7 tahun. Aku pun telah menghafal kitab Al Muwathoโ€™ ketika berumur 10 tahun. Ketika berusia 15 tahun, aku pun sudah berfatwa.โ€ Thorh At Tatsrib, 1 95-96. Sungguh luar biasa hafalan beliau rahimahullah. Namun kenapa hafalan beliau bisa terganggu? Ketika itu Imam Syafiโ€™i mengadukan pada gurunya Wakiโ€™. Beliau berkata, โ€œWahai guruku, aku tidak dapat mengulangi hafalanku dengan cepat. Apa sebabnya?โ€ Gurunya, Wakiโ€™ lantas berkata, โ€œEngkau pasti pernah melakukan suatu dosa. Cobalah engkau merenungkan kembali!โ€ Imam Syafiโ€™i pun merenung, ia merenungkan keadaan dirinya, โ€œApa yah dosa yang kira-kira telah kuperbuat?โ€ Beliau pun teringat bahwa pernah suatu saat beliau melihat seorang wanita tanpa sengaja yang sedang menaiki kendaraannya, lantas tersingkap pahanya [ada pula yang mengatakan yang terlihat adalah mata kakinya]. Lantas setelah itu beliau memalingkan wajahnya. Lantas keluarlah syaโ€™ir yang diucapkan di atas. Inilah tanda waroโ€™ dari Imam Asy Syafiโ€™i, yaitu kehati-hatian beliau dari maksiat. Beliau melihat kaki wanita yang tidak halal baginya, lantas beliau menyebut dirinya bermaksiat. Sehingga ia lupa terhadap apa yang telah ia hafalkan. [1] Hafalan beliau bisa terganggu karena ketidak-sengajaan. Itu pun sudah mempengaruhi hafalan beliau. Bagaimana lagi pada orang yang senang melihat wajah wanita, aurat mereka atau bahkan melihat bagian dalam tubuh mereka?! Sungguh, kita memang benar-benar telah terlena dengan maksiat. Lantas maksiat tersebut menutupi hati kita sehingga kita pun sulit melakukan ketaatan, malas untuk beribadah, juga sulit dalam hafalan Al Qurโ€™an dan hafalan ilmu lainnya. Allah Taโ€™ala berfirman, ูƒูŽู„ู‘ูŽุง ุจูŽู„ู’ ุฑูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุณูุจููˆู†ูŽ โ€œSekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.โ€ QS. Al Muthoffifin 14. Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata, โ€œYang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.โ€ Tafsir Al Qurโ€™an Al Azhim, Ibnu Katsir, 14 268. Mujahid rahimahullah mengatakan, โ€œHati itu seperti telapak tangan. Awalnya ia dalam keadaan terbuka dan jika berbuat dosa, maka telapak tangan tersebut akan tergenggam. Jika berbuat dosa, maka jari-jemari perlahan-lahan akan menutup telapak tangan tersebut. Jika ia berbuat dosa lagi, maka jari lainnya akan menutup telapak tangan tadi. Akhirnya seluruh telapak tangan tadi tertutupi oleh jari-jemari.โ€ Fathul Qodir, Asy Syaukani, Mawqiโ€™ At Tafasir, 7 442. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, โ€œJika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran.โ€ Ad Daaโ€™ wad Dawaaโ€™,107. Al Fudhail bin Iyadh berkata, ุจู‚ุฏุฑ ู…ุง ูŠุตุบุฑ ุงู„ุฐู†ุจ ุนู†ุฏูƒ ูŠุนุธู… ุนู†ุฏ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจู‚ุฏุฑ ู…ุง ูŠุนุธู… ุนู†ุฏูƒ ูŠุตุบุฑ ุนู†ุฏ ุงู„ู„ู‡ โ€œJika engkau menganggap dosa itu kecil, maka itu sudah dianggap besar di sisi Allah. Sebaliknya, jika engkau mengganggap dosa itu begitu besar, maka itu akan menjadi ringan di sisi Allah.โ€ Imam Ahmad berkata bahwa beliau pernah mendengar Bilal bin Saโ€™id menuturkan, ู„ุง ุชู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ุตุบุฑ ุงู„ุฎุทูŠุฆุฉ ูˆู„ูƒู† ุงู†ุธุฑ ุฅู„ู‰ ุนุธู… ู…ู† ุนุตูŠุช โ€œJanganlah engkau melihat pada kecilnya dosa. Akan tetapi lihatlah pada agungnya siapa yang engkau maksiati yaitu Allah Taโ€™ala.โ€[2] Ya Allah, berilah taufik pada kami untuk mudah melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat serta berilah hidayah pada kami untuk giat bertaubat. ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูู‰ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ููุนู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑูŽุงุชู ูˆูŽุชูŽุฑู’ูƒูŽ ุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑูŽุงุชู Allahumma inni as-aluka fiโ€™lal khoiroot, wa tarkal munkaroot. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan berbagai kemungkaran. Wallahu waliyyut taufiq was sadaad. Sabic Lab, Riyadh KSA 23 Dzulhijjah 1432 H Baca Juga Ilmu Agama itu Bagai Cahaya Penerang Meninggalkan Sesuatu Karena Allah [1] Kisah di atas penulis olah dari tulisan pada link [2] Dua perkataan penulis nukil dari link yang sama.
Monday 13 Rajab 1443 / 14 February 2022. Menu. HOME; RAMADHAN Kabar Ramadhan; Puasa Nabi; Tips Puasa
KataIbnu Juraij, dan telah mengabarkan kepadaku Abdah bahwasanya Warrad mengabarinya dengan hadits ini, selanjutnya dikemudian hari kami mengutusnya ke Mu'awiyah dan aku mendengarnya ia memerintahkan manusia dengan bacaan itu. "Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik." (QS. Saba'/34
Sekitar73 hadits. Sesuatu yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berlindung darinya Kitab Doa. bersabda: "Memintalah kalian kepada Allah ilmu yang bermanfa'at, dan berlindunglah kalian kepada Allah dari ilmu yang tidak. Belajar bintang (ramal) Kitab Adab wasallam bersabda: "Barang siapa mengambil ilmu perbintangan, berarti ia telah mengambil satu cabang dari ilmu sihir, yang selalu

Berikutdelapan dampak perbuatan maksiat dalam kehidupan. Pertama, perbuatan maksiat mendatangkan murka Allah SWT. Dalam sebuah hadis qudsi Allah SWT berfirman, "Aku Allah tidak ada Tuhan selain Aku. Jika Aku ditaati, Aku Rido, dan jika Aku rido, maka Aku memberi berkah, dan keberkahan-Ku tidak ada akhirnya. Tapi jika manusia maksiat kepada

5q4AR.
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/95
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/200
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/671
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/319
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/215
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/635
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/697
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/97
  • 64fd0ofcz3.pages.dev/560
  • hadits tentang maksiat kepada allah dapat menghalangi ilmu