Bisnis ayam petelur butuh modal Rp60 juta-Rp150 juta per 1.000 ekor. Keuntungannya akan sepadan jika Anda mengelolanya dengan baik. Sejak dulu, ternak ayam petelur memang menjadi bisnis yang menjanjikan karena permintaan telur ayam selalu tinggi dan cenderung stabil di masyarakat. Namun demikian, memulainya tidaklah mudah.
Untuk modal ternak ayam sebanyak 100 ekor, estimasi modal yang bisa kamu keluarkan adalah mulai dari Rp 15 juta, hingga Rp 20 juta. Modal tersebut sudah termasuk pembelian bibit (DOC), biaya pembuatan kandang ayam, vitamin, hingga pakan.
Dengan demikian, usaha beternak bebek petelur tidak hanya memberikan keuntungan dari penjualan daging bebek, tetapi juga dari hasil telurnya. Dalam menjalankan usaha beternak bebek petelur, perlu perhatian khusus terhadap aspek perawatan dan manajemen pakan. Kesehatan bebek dan kualitas telur yang dihasilkan akan memengaruhi kesuksesan usaha ini.
Peternak ayam petelur yang tergabung dalam P2APC memproduksi 25 ton telur per hari dari populasi 400.000 ekor. Namun hasil produksi itu langsung terserap habis oleh kebutuhan pasar di wilayah Pangandaran, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut dan sebagian Bandung. Sedangkan untuk penambahan itu membutuhkan modal. Untuk pasokan ke Tasikmalaya Produksi ayam katakanlah sebanyak 80%, jadi 1.000 ekor ayam petelur akan diperoleh 800 butir (Ukuran telur standard). Jika selanjutnya, maka setiap kg terdiri 17 butir. Maka dari itu kita akan menghasilkan telur sebanyak = 800 / 17 = 47 kg perhari untuk 1000 ekor pullet. 2st7asQ.